PIGMEN DAN KAROTENOID
Pigmen adalah zat warna yang terdapat secara alami dan diproduksi
baik secara langsung maupun tidak langsung (sintetik).
Pigmen
Alami
Pigmen alami dalah zat warna alami (pigmen) yang
diperoleh dari tumbuhan, hewan, atau dari sumber-sumber mineral. Zat warna ini telah
digunakan sejak dulu dan umumnya dianggap lebih aman daripada zat warna
sintetis, seperti annato sebagai sumber warna kuning alamiah bagi berbagai
jenis makanan begitu juga karoten dan klorofil. Dalam daftar FDA pewarna alami
dan pewarna identik alami tergolong dalam ”uncertified
color additives” karena tidak memerlukan sertifikat kemurnian
kimiawi.
Keterbatasan
pewarna alami adalah seringkali memberikan rasa dan flavor khas yang tidak
diinginkan, konsentrasi pigmen rendah, stabilitas pigmen rendah, keseragaman
warna kurang baik dan spektrum warna tidak seluas pewarna sintetik.
Pigmen
Sintetik
Pigmen sintetik adalah zat warna yang diproduksi dari
berbagai campuran reaksi kimia. Pewarna sintetis
mempunyai keuntungan yang nyata dibandingkan pewarna alami, yaitu mempunyai
kekuatan mewarnai yang lebih kuat, lebih seragam, lebih stabil, dan biasanya
lebih murah. Pewarna efek samping yang
tidak baik untuk kesehatan tubuh, oleh karena itu penggunaan pewarna sintetik
untuk bahan pangan ini telah diatur dan diawasi oleh organisasi pangan dunia
dan juga Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Beberapa jenis pewarna
sintetik untuk bahan pangan yang telah dilarang di Indonesia antara lain:
·
Rhodamin B dapat menimbulkan iritasi pada
saluran pencernaan jika terhirup langsung.
·
Methanil Yellow menyebabkan mual, muntah, diare,
panas dan dalam jangka panjang bisa menimbulkan kanker kandung kemih
·
Ponceau 4R bersifat
karsinogenik sehingga dapat menybabkan kanker.
·
Tartrazine jika dikonsumsi dapat menyebabkan flu,
urtikula, dan kulit lebam.
Pigmen
Alami yang Terdapat di Alam
·
Karotenoid
Ciri-ciri umum: larut dalam lemak, tidak larut dalam air, berwarna
kuning hingga merah. Contoh: Wortel (warna jingga),
Gambar. Tomat dan Wortel salah satu pigmen karotenoid
·
Antosianin
Ciri-ciri
umum: larut dalam air, memiliki beberapa warna (merah, merah muda, ungu, biru).
Contoh: ubi jalar ungu (ungu), bunga Rosella (merah), Bunga Telang (Clitoria ternatea) (biru),
Gambar. Ubi Jalar Ungu dan Bunga Rosella
·
Pigmen biru
alami yang terdapat pada alam:
Bunga Telang, termasuk pigmen
antosianin karena memiliki ciri larut dalam air.
Gambar. Bunga Telang
·
Klorofil
Ciri-ciri umum: tidak larut dalam air, berwarna hijau dominan. Contoh:
Daun Bayam dan sayuran hijau pada umunya.
Gambar.
Sayuran Hijau mengandung klorofil
·
Karamel
Ciri-ciri umum: berwarna coklat gelap, merupakan hasil dari
hidrolisis (pemecahan) karbohidrat, gula pasir, laktosa dan sirup malt. Contoh: Gula Kepala
Gambar.
Proses karamerlisasi gula Kelapa
·
Betalain
Ciri-ciri umum: berwarna merah muda hingga merah, larut dalam air. Contoh:
Buah/umbi Bit.
Gambar. Buah/umbi Bit.
Karotenoid
·
Karotenoid yaitu
kelompok pigmen yang berwarna jingga, merah atau kuning. Senyawa ini ditemukan
tersebar luas dalam tanaman, buah-buahan dan hewan (Harborne, 1996:158).
·
Karotenoid merupakan
senyawa isoprenoid C40 dan tetraterpenoid yang terdapat dalam plastida jaringan
tanaman, baik yang melakukan fotosintesis maupun tidak (Winarsi, 2007:155).
·
Karotenoid mempunyai
sifat fisik dan kimia sebagai berikut:
a. Larut
dalam lemak
b. Tidak
larut dalam air
c. Larut
dalam aseton, alkohol, heksan, toluen, kloroform, etil asetat, petroleum eter,
metanol dan etanol
d. Sensitif
terhadap oksidasi
e. Mempunyai
spektrum serapan yang spesifik pada panjang gelombang diperkirakan antara
450-500 nm karena mempunyai kisaran warna dari kuning sampai merah.
·
Pigmen karotenoid
mempunyai struktur alifatik atau alisiklik yang pada umumnya disusun oleh
delapan unit isoprena, dimana kedua gugus metil yang dekat pada molekul pusat
terletak pada posisi C1 dan C6, sedangkan gugus metil lainnya terletak pada
posisi C1 dan C5 serta diantaranya terdapat ikatan ganda terkonjugasi. Semua
senyawa karotenoid mengandung sekurang-kurangnya empat gugus metil dan selalu
terdapat ikatan ganda terkonjugasi diantara gugus metil tersebut. Adanya ikatan
ganda terkonjugasi dalam ikatan karotenoid menandakan adanya gugus kromofora
yang menyebabkan terbentuknya warna pada karotenoid. Semakin banyak ikatan
ganda terkonjugasi, maka makin pekat warna pada karotenoid tersebut yang
mengarah ke warna merah.
·
Struktur dasar pigmen
karotenoid dapat dilihat pada struktur
gambar berikut :
-C=CH-CH=CH-C=CH-------------------------CH=C-CH=CH-CH=C-
CH3 CH3 CH3 CH3
·
Karotenoid terdapat
dalam kloroplas (0,5%) bersama-sama dengan klorofil (9,3%), terutama pada
bagian permukaan atas daun. Pada dedaunan yang hijau, selain klorofil terdapat
juga karotenoid. Karotenoid juga terdapat dalam buah pepaya, kulit pisang,
tomat, mangga, wortel, ubi jalar, dan pada beberapa bunga yang berwarna kuning
dan merah. Diperkirakan lebih dari 100 juta ton karotenoid diproduksi setiap
tahun di alam. Beberapa jenis karotenoid yang terdapat di alam dan bahan
makanan adalah β-karoten (terdapat dalam berbagai buah-buahan yang kuning dan
merah), likopen (tomat), dan biksin (annatis) (Winarno, 1992:178).
·
Sistem konjugasi
terjadi dalam senyawa organik yang atom-atomnya secara kovalen berikatan
tunggal dan ganda secara bergantian (C=C-C=C-C) dan memengaruhi satu sama
lainnya membentuk daerah delokalisasi elektron.
·
Sistem konjugasi
memiliki sifat-sifat khas yang menyebabkan molekul tersebut memiliki warna.
Banyak pigmen memiliki sistem elektron berkonjugasi. Contohnya adalah beta
karoten yang memiliki rantai hidrokarbon berkonjugasi, mengakibatkan warna
molekul ini berwarna oranye cerah. Ketika satu elektron dalam sistem tersebut
menyerap foton pada panjang gelombang yang tepat, ia dapat dipromosikan ke aras
energi yang lebih tinggi.
Berbagai Sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar