PENDAHULUAN
Karbohidrat atau Hidrat Arang
adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya
sebagai penghasil enersi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.
Walaupun lemak menghasilkan enersi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak
di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara
sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar
70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%.
Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini
disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah
harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan
sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
Secara umum definisi karbohidrat
adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan
pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O.
Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian
dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari
bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk
glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk
laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di
bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto
sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil).
Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda
dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Reaksi fotosintesis Sinar matahari
6 CO2 + 6 H2O C6 H12 O6
+ 6 O2
Pada proses fotosintesis, klorofil pada
tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan enersi matahari untuk membentuk
karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O)
yang berasal dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam
daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
KLASIFIKASI
KARBOHIDRAT
Karbohidrat yang terdapat pada
makanan dapat dikelompokkan: Available Carbohydrate (Karbohidrat yang
tersedia), yaitu karbohidrat yang dapat dicerna, diserap serta dimetabolisme
sebagai karbohidrat. Unvailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia).
Yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan
manusia, sehingga tidak dapat diabsorpsi.
Penggolongan karbohidrat yang
paling sering dipakai dalam ilmu gizi berdasarkan jumlah molekulnya. Berikut
penggolongannya:
1. MONOSAKARIDA
·
Heksosa
(mengandung 6 buah karbon)
Ø
Glukosa
Ø
Fruktosa
Ø
Galaktosa
·
Pentosa
(mengandung 5 buah karbon)
Ø
Ribosa
Ø
Arabinosa
Ø
Xylosa
2. DISAKARIDA
Ø
Sukrosa
Ø
Maltosa
Ø
Laktosa
3. POLISAKARIDA
Ø
Amilum
Ø
Dekstrin
Ø
Glikogen
Ø Selulosa
1. MONOSAKARIDA
Karbohidrat yang paling sederhana
(simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi dihidrolisa. Monosakarida larut di
dalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut juga gula. Penamaan
kimianya selalu berakhiran -osa. Dalam Ilmu Gizi hanya ada tiga jenis
monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Ø
Glukosa
Terkadang orang menyebutnya gula
anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, terutama pada buah-buahan,
sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa
didapat dari hasil akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.
Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi
sebagai penyedia enersi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan
fisiologis Kadar Gula Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat
meningkat melebihi normal disebut hiperglikemia,keadaan ini dijumpai pada
penderita Diabetes Mellitus.
Ø
Fruktosa
Disebut juga gula buah ataupun
levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling manis, banyak dijjumpai pada
mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa
didapat dari hasil pemecahan sukrosa.
Ø
Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas
di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari
laktosa.
2. DISAKARIDA
Merupakan gabungan antara 2 (dua)
monosakarida, pada bahan makanan disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa,
maltosa dan laktosa.
Ø
Sukrosa
Adalah gula yang kita pergunakan
sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula meja (table sugar) atau gula
pasir dan disebut juga gula invert. Mempunyai 2(dua) molekul monosakarida yang
terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sumber: tebu (100%
mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam, jelly.
Ø
Maltosa
Mempunyai 2 (dua) molekul
monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa
didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak
dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna biru. Amilum
terdiri dari 2 fraksi (dapat dipisah kan dengan air panas):
1. Amilosa
- larut dengan air panas
- mempunyai struktur rantai lurus
2. Amilopektin
- tidak larut dengan air panas
- mempunyai sruktur rantai bercabang
Peranan perbandingan amilosa dan
amilo pektin terlihat pada serelia; Contohnya beras, semakin kecil kandungan
amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya, semakin lekat nasi
tersebut. Pulut sedikit sekali amilosanya (1-2%), beras mengandung amilosa >
2% Berdasarkan kandungan amilosanya, beras (nasi) dapat dibagi menjadi 4
golongan:
- amilosa tinggi 25-33%
- amilosa menengah 20-25%
- amilosa rendah 09-20%
- amilosa sangat rendah < 9%
Secara umum penduduk di
negara-negara Asean, khususnya Flipina, Malaysia, Thailand dan Indonesia
menyenangi nasi dengan kandungan amilosa medium, sedangkan Jepang dan Korea
menyenangi nasi dengan amilosa rendah.
Ø
Laktosa
Mempunyai 2 (dua) molekul
monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa.
Laktosa kurang larut di dalam air. Sumber : hanya terdapat pada susu sehingga
disebut juga gula susu.
-susu sapi 4-5%
-asi 4-7%
Laktosa dapat menimbulkan
intolerance (laktosa intolerance) disebabkan kekurangan enzim laktase sehingga
kemampuan untuk mencema laktosa berkurang. Kelainan ini dapat dijumpai pada
bayi, anak dan orang dewasa, baik untuk sementara maupun secara menetap. Gejala
yang sering dijumpai adalah diare, gembung, flatus dan kejang perut. Defisiensi
laktase pada bayi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, karena bayi sering
diare. Terapi diit dengan pemberian formula rendah laktosa seperti LLM,
Almiron, Isomil, Prosobee dan Nutramigen, dan AI 110 bebas Laktosa. Formula
rendah laktosa tidak boleh diberikan terlalu lama (maksimum tiga bulan), karena
laktosa diperlukan untuk pertumbu ban sel-sel otak. Setelah tiga bulan, laktosa
diberikan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan anak.
3.
POLISAKARIDA
Merupakan senyawa karbohidrat
kompleks, dapat mengandung lebih dari
60.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk
rantai lurus ataupun
bercabang. Polisakarida rasanya tawar (tidak manis),
tidak seperti monosakarida dan disakarida. Di dalam Ilmu Gizi ada 3 (tiga)
jenis yang ada hubungannya yaitu
amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.
Ø
Amilum
(zat pati)
Merupakan sumber enersi utama bagi
orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di negara seclang berkembang
oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan pokok. Disamping bahan pangan
kaya akan amilumjuga mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi
penting lainnya. Amilum merupakan karbohidrat dalam bentuk simpanan bagi
tumbuh-tumbuhan dalam bentuk granul yang dijumpai pada umbi dan akarnya.
Sumber: umbi-umbian,serealia dan biji-bijian merupakan sumber amilum yang
berlimpah ruah oleh karena mudah didapat untuk di konsumsi. Jagung, beras dan
gandum kandungan amilurnnya lebih dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan
sekitar 40%.
Amilum tidak larut di dalam air
dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang sangat pekat
seperti pasta; peristiwa ini disebut "gelatinisasi".
Ø
Dekstrin
Merupakan zat antara dalam
pemecahan amilum. Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air,
denganjodium akan berubah menjadi wama merah.
Ø
Glikogen
Glikogen merupakan "pati
hewani", terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut
di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan
bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah. Glikogen terdapat
pada otot hewan, manusia dan ikan. Pada waktu hewan disembelih, terjadi
kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen dipecah menjadi asam laktat
selama post mortum. Glikogen disimpan di dalam hati dan otot sebagai cadangan
enersi, yang sewaktu-waktu dapat diubah kembali menjadi glukosa bila
dibutuhkan. Sumber : banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup
jagung (26%).
Ø
Selulosa
Hampir 50% karbohidrat yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa merupakan bagian
yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna
oleh tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa.
Meskipun tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang
dapat memperbesar volume dari faeses, sehingga akan memperlancar defekasi.
METABOLISME
KARBOHIDRAT DALAM TUBUH
Proses
metabolisme karbohidrat sudah dimulai sejak bahan makanan berada di mulut.
Mulut memiliki enzim amilase (ptyalin), enzim amylase memiliki fungsi memecah
karbohidrat rantai panjang seperti amilum dan dekstrin, akan diurai menjadi
molekul yang lebih sederhana maltosa. Sedangkan air ludah berguna untuk
melicinkan makanan agar lebih mudah ditelan. Setelah makanan dimulut, kemudian
akan melewati kerongkongan yang disana terdapat gerak mendorong dan meremas
(gerak peristaltik) sebelum masuk ke lambung. Di dalam lambng akan terjadi
proses penghalusan lebih lanjut setelah dikunyah oleh mulut. Selanjutnya
memasuki usus halus, disini maltosa, sukrosa dan laktosa yang berasal dari
makanan maupun dari hasil penguraian karbohidrat karbohidrat kompleks akan
diubah menjadi mono sakarida dengan bantuan enzim-enzim yang terdapat di usus
halus.
Proses
kimiawi dimulai setelah proses pada usus halus. Setelah melalui dinding usus
halus, glukosa akan menuju ke hepar melalui vena portae. Sebahagian karbohidrat
ini diikat di dalam hati dan disimpan sebagai glikogen, sehingga kadar gula
darah dapat dipertahankan dalam batas-batas normal (80-120 mg%). Karbohidrat
yang terdapat dalam darah, praktis dalam bentuk glukosa, oleh karena fruktosa
dan galaktosa akan diubah terlebih dahulu sebelum memasuki pembuluh darah.
Apabila jumlah karbohidrat yang dimakan
melebihi kebutuhan tubuh, sebagian besar (2/3) akan disimpan di dalam otot dan
selebihnya di dalam hati sebagai glikogen. Kapasitas pembentukan glikogen ini
sangat terbatas (maksimum 350 gram), dan jika penimbunan dalam bentuk glikogen
ini telah mencapai batasnya, kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi lemak
dan disimpan di jaringan lemak. Bila tubuh memerlukan kembali enersi tersebut,
simpanan glikogen akan dipergunakan terlebih dahulu, disusul oleh mobilisasi
lemak. Jika dihitung dalam jumlah kalori, simpanan enersi dalam bentuk lemak
jauh melebihi jumlah simpanan dalam bentuk glikogen. Sel-sel tubuh yang sangat
aktif dan memerlukan banyak energi, mendapatkan energi dari basil pembakaran
glukosa yang di ambil dari aliran darah. Kadar gula darah akan diisi kembali
dari cadangan glikogen yang ada di dalam hati. Kalau energi yang diperlukan
lebih banyak lagi, timbunan lemak dari jaringan lemak mulai dipergunakan. Dalam
jaringan lemak diubah ke dalam zat antara yang dialirkan ke hati.
Gambar. Skema Perubahan karbohidrat di dalam
Disini zat antara itu diubah
menjadi glikogen, mengisi kembali cadangan glikogen yang telah dipergunakan untuk
meningkatkan kadar gula darah. Peristiwa oksidasi glukosa di dalam
jaringan-jaringan terjadi secara bertahap dan pada tahap-tahap itulah enersi
dilepaskan sedikit demi sedikit, untuk dapat digunakan selanjutnya.
Melalui suatu deretan
proses-proses kimiawi, glukosa dan glikogen diubah menjadi asam pyruvat. Asam
pyruvat ini merupakan zat antara yang sangat penting dalam metabolisme
karbohidrat. Asam pyruvat dapat segera diolah lebih lanjut dalam suatu proses
pada "lingkaran Krebs". Dalam proses siklis ini dihasilkan CO2 dan
H2O dan terlepas enersi dalam bentuk persenyawaan yang mengandung tenaga kimia
yang besar yaitu ATP (Adenosin Triphosphate). ATP ini mudah sekali melepaskan
energinya samba berubah menjadi ADP (Adenosin Diphos phate). Sebagian dari asam
piruvat dapat diubah menjadi "asam laktat". Asam laktat ini dapat
keluar dari sel-sel jaringan dan memasuki aliran darah menuju ke hepar. Di
dalam hepar asam laktat diubah kembali menjadi asam piruvat dan selanjutnya
menjadi glikogen, dengan demikian akan menghasilkan energi.
Hal ini hanya terdapat di dalam
hepar, tidak dapat berlangsung di dalam otot, meskipun di dalam otot terdapat
juga glikogen. Sumber glikogen hanya berasal dari glukosa dalam darah.
Metabolisme karbohidrat selain di pengaruhi oleh enzim-enzim, juga diatur oleh
hormon-hormon tertentu. Hormon Insulin yang dihasilkan oleh "pulau-pulau
Langerhans" dalam pankreas sangat memegang perananan penting. Insulin akan
mempercepat oksidasi glukosa di dalam jaringan, merangsang perubahan glukosa menjadi
glikogen di dalam sel-sel hepar maupun otot. Hal ini terjadi apabila kadar
glukosa di dalam darah meninggi. Sebaliknya apabila kadar glukosa darah
menurun, glikogen hati dimobilisasikan sehingga kadar glukosa darah akan menaik
kembali. Insulin juga merangsang glukoneogenesis, yaitu mengubah lemak atau
protein menjadi glukosa.
FUNGSI DAN MANFAAT KARBOHIDRAT BAGI TUBUH
·
Fungsi
karbohidrat
Karbohidrat mempunyai peranan
penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, seperti rasa, warna dan
tekstur.
Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:
1. Fungsi utamanya
sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan
sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi energi
untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di
hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan
eritrosit, hanya dapat menggunakan enersi yang berasal dari karbohidrat saja.
2. Melindungi protein
agar tidak dibakar sebagai penghasil energi. Kebutuhan tubuh akan energi
merupakan prioritas pertama; bila karbohidrat yang di konsumsi tidak mencukupi
untuk kebutuhan energi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam
makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein akan
menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil energi.
3. Membantu
metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah terjadinya ketosis
dan pemecahan protein yang berlebihan.
4. Di dalam hepar
berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
5.
Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh.
Laktosa rnisalnya berfungsi membantu
penyerapan kalsium. Ribosa merupakan merupakan komponen yang penting dalam asam
nukleat.
6. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat
dicerna, mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk pencernaan,
memperlancar defekasi.
·
Manfaat
mekanisme karbohidrat bagi tubuh saat berolahraga
Makalah kali ini juga saya sertakan manfaat
mekanisme proses karbohidrat bagi tubuh yang saya kutip dari berbgai sumber. Mekanisme
proses yang menyebabkan konsumsi karbohidrat dapat memberikan kontribusi
positif dalam meningkatkan performa fisik tubuh saat berolahraga di antaranya
sebagai berikut :
1. Menjaga
level glukosa darah
Konsumsi karbohidrat pada saat berolahraga dapat membantu mencegah
hipoglikemia dengan menjaga level normal glukosa di dalam darah (4-6
mmol/L). Sebagai salah satu sumber energi tubuh, level glukosa di dalam
darah selain dapat dijaga melalui proses glikogenolisis
(pemecahan glikogen hati) dan glukoneogenesis (pembentukan glukosa dari sumber
non-karbohidrat) juga dapat dijaga melalui absoprsi glukosa yang diperoleh
melalui konsumsi karbohidrat baik dalam bentuk cairan (jus, cairan yang
mengandung karbohidrat) ataupun dalam bentuk padat (buah-buahan)
pada saat berolahraga.
Efek positif dari terjaganya level normal glukosa darah ini dapat
dirasakan terutama saat simpanan glikogen otot sudah semakin menipis seiring
dengan meningkatnya intensitas serta waktu olahraga. Berbeda pada saat awal
olahraga dimana simpanan glikogen otot memberikan kontribusi yang besar dalam
proses pembakaran karbohidrat, saat akhir-akhir olahraga merupakan waktu
di mana glukosa darah akan memiliki peranan yang dominan dalam menjaga
pembakaran karbohidrat untuk menyediakan energi.
2. Menjaga laju oksidasi (pembakaran) karbohidrat
tetap tinggi.
Konsumsi karbohidrat dengan jenis serta jumlah yang tepat dapat membantu
untuk menjaga metabolisme energi yang tinggi di dalam tubuh. Konsentrasi ideal
karbohidrat dalam larutan untuk dikonsumsi pada saat olahraga berada pada
rentang 6-8% (6-8 gram glukosa atau sukrosa dalam 100 ml air putih)
dengan jumlah konsumsi yang direkomendasikan sebanyak 30-60 gram
per jam.
Selain dipengaruhi oleh jumlah konsumsi karbohidrat, laju
metabolisme energi juga akan dipengaruhi oleh pemilihan jenis karbohidrat.
Karbohidrat seperti glukosa atau sukrosa baik dalam bentuk sederhana (simple
form) ataupun dalam bentuk polimer merupakan pilihan karbohidrat yang
paling baik dalam minuman untuk olahraga. Glukosa serta sukrosa dan juga
maltodekstrin selain jum mempunyai laju penyerapan yang hampir sama juga
mampu menghasilkan laju metabolisme energi yang tinggi yaitu 1 gr/menit.
Perhatian khusus harus diberikan kepada pengunaan karbohidrat fruktosa
dalam minuman untuk olahraga, karena konsumsinya dengan jumlah tertentu
terasosiasikan dengan terhambatnya absorpsi cairan serta gangguan pada sistem
pencernaan, maka jumlah ideal konsentrasi fruktosa dalam minuman untuk olahraga
adalah sebanyak 2-3% (2-3 gram fruktosa dalam 100 ml air putih). Karbohidrat
fruktosa serta galaktosa relatif menghasilkan laju metabolisme energi
yang lebih rendah yaitu sebesar 0.6 gr/menit.
3. Sebagai
sumber energi luar tubuh dan menghemat pemakaian glikogen otot
Berfungsi sebagai tambahan energi dari luar tubuh (external fuel
sources), konsumsi karbohidrat pada saat olahraga dapat memberikan
kontribusi sebesar 10-30% terhadap total pembakaran karbohidrat sebagai sumber
energi. Adanya tambahan energi dari luar tubuh ini selain memberikan
kontribusi terhadap produksi energi tubuh juga akan membantu menghemat
pemakaian glikogen otot (glycogen sparing) atau konsumsi karbohidrat pada saat
berolahraga dapat membantu untuk menghemat pemakaian sumber energi dalam tubuh
(internal fuel sources).
Adanya penghematan pemakaian glikogen otot ini dapat
memberikan manfaat terutama bagi atlet cabang olahraga
endurans atau jenis olahraga lainnya yang memiliki durasi waktu
pertandingan/latihan lebih dari 60 menit, dimana dengan terjaganya
simpanan glikogen otot ini seorang atlet akan mempunyai kapasitas
performa serta daya tahan tubuh yang lebih baik.
4. Menstimulasi
resintesis glikogen
Proses ini bermanfaat terutama pada olahraga atau aktivitas
latihan intermittent/stop & go berdurasi singkat yang sifat
kegiatannya merupakan kombinasi antara aktivitas intensitas
tinggi-rendah yang diselingi dengan interval istirahat seperti pada olahraga
beregu.
Karena terdapat kombinasi antara aktvitas
intensitas tinggi-rendah dan juga interval istirahat, konsumsi karbohidrat
dapat menstimulasi proses resintesis glikogen yang secara teoritis dapat
berjalan saat berlangsungnya periode aktivitas intensitas rendah atau saat
interval istirahat. Mekanisme ini secara langsung dapat membantu untuk menjaga
simpanan glikogen dan juga menghemat jumlah total glikogen tubuh yang terpakai.
5. Mencegah
peningkatan hormon stress
Selain berfungsi untuk
menyediakan serta menjaga level energi di dalam tubuh, salah satu manfaat lain
yang diperoleh dengan mengkonsumsi karbohidrat saat berolahraga adalah dapat
memberikan efek positif secara psikologis. Kesimpulan ini disebutkan dalam
beberapa penelitian yang telah dipublikasikan seperti dalam Journal of the
International Society of Sports Nutrition tahun 2006. Selain faktor rasa yang
disebutkan dapat membantu untuk memberikan pengaruh positif terhadap mood
serta motivasi, pengaruh positif lain dari konsumsi
karbohidrat saat olahraga adalah dapat mencegah
peningkatan level hormon stress di dalam tubuh yaitu hormon kortisol.
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan makalah diatas dapat ditarik
beberapa kesimpulan:
1. Fungsi
karbohidrat yakni sebagai sumber energi utama, pelindung protein agar tidak
dibakar sebagai penghasil energy, membqntu metabolism lemak dan protein,
membantu penyerapan kalsium, dan memperlancar defeaksi.
2. Manfaat
mekanisme karbohidrat bagi tubuh saat berolahraga, seperti menjaga level
glukosa darah, menjaga laju pembakaran karbohidrat tetap tinggi, sebagai sumber
energy luar tubuh dan menjaga glikogen pada otot, menstimulasi resistensi
glikogen, serta mencegah peningkatan hormone stress.
3. Proses
metabolisme karbohidrat sudah dimulai ketika makanan dikunyah di mulut, hingga
usu halus, setelah dari usus halus akan melalui tahap metabolism kimiawi yang
disebut siklus krebs.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Djaeni Sediaoetama: Ilmu Gizi, Penerbit Dian
Rakyat, Jakarta 1989
Anonim: http://id.wikipedia.org/karbohidrat, diakses pada 19 Desember 2010
Anonim: http://pengujiankadarpengendalian.blogspot.com/, diaskes pada 24 Desember 2010
Anonim: http:// www.pssplab.com,( Polton Sports Science & Performance Lab), diakses pada 19 Desember 2010
Lehninger, A.L.
(1997). Dasar-dasar Biokimia (edisi ke-Jilid 1, diterjemahkan oleh M.
Thenawidjaja). Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar