Minggu, 23 Juni 2013

Adventure Gowes to Curug Gomblang Desa Kalisalak Kedungbanteng



Adventure Gowes to Curug Gomblang Desa kalisalak Kedungbanteng

Bismillah..
          Hari itu Sabtu 16 Maret 2013 kami bertiga saya, nofri, dan fauqa melakukan perjalanan gowes menggunakan sepeda onthel. Hari itu kami sangat bersemangat, karena perjalanan kali ini tujuannya adalah curug (air terjun) gomblang. Kami gowes karena diajak oleh sodara nofri yang sedang pengen gowes.
          Semula, saya kira perjalanan ini tidaklah terlampau jauh dan kira-kira sebelum waktu sholat dzuhur sudah dapat pulang kerumah... tetapi apa yang terjadi sodara-sodara, ternyata kegiatan gowes dan petualangan di hari itu mungkin menjadi salah satu yang luar biasa dalam sejarah perjalanan hidup saya, dan InsyaAllah bisa menjadi cerita untuk istri, anak dan cucu di masa yang akan datang... hehe 
          Langsung saja menuju cerita perjalanan ini, kami berangkat dari rumah saya dari desa kober kira-kira jam 8.30an/jam setengah 9 pagi. Objek pertama yang kami tuju adalah batu sinom yang terletak di desa kedungbanteng, tepatnya sebelah selatan SMP 2 kedung banteng, masuk jalan stapak diantara SMP 2 dan rumah bidan yang terletak disebelah selatan. Rute yang kami ambil saat itu jalan bobosan-jalan karangsalam- jalan kebocoran (sempat narsis dulu di underpass kebocoran hehe)-jalan kedung banteng.

(narsis dulu di deket underpass bocoran)
          Setelah sempat foto-foto dulu, kami lanjutkan perjalanan menuju batu Sinom. Setelah sampai di jalan menuju masuk batu sinom, kami sempat menunggu seorang dari kami cukup lama, kurang lebih 15 menit, ternyata dia mampir dulu ke alpamart (hadeuh..).

(jalan setapak menuju batu sinom)
          Setelah kawan kami datang, kami langsung menuju ke batu besar yang konon dulu menurut cerita rakyat setempat, disitu tempat Kamandaka menantang saudaranya (entah siapa namanya?) untuk berkelahi karena sesuatu hal, baca saja legenda/babad kamandaka tersedia koh di disbudpar kab. Banyumas hehehe... Di batu tersebut kami istirahat sekaligus berfoto-foto dulu hehe..









(pemandangan dari atas batu sinom)






(Batu Sinom gede mbok..hehe)



          Setalah kami mampir dari batu Sinom, kami langsung menuju objek utama yakni Curug Gomblang, yang katanya kawan saya berada di belakang desa Keniten...  Ternyata sodara-sodara lebih jauh dari yang diperkirakan. Kami harus melewati beberapa desa, jalan yang terjal dan mendaki, di sela-sela perjalanan kami sempat beristirahat di beberapa tempat, dan ketika sudah mencapai desa windujaya teman kami ada mengalami cedera pegel -pegeal kakinya, nampaknya hal ini disebabkan dia paling gasik melakukan perjalanan dan sempat melakukan aksi "Spiderman" di batu sinom, (wkwkwk).

( Istirahat sejenak di perbatasan desa windujaya-kalikesur)
          Sebenarnya kami sering sekali istirahat dan ketika perjalanan berangkat lebih banyak jalan menuntuk sepeda, dikarenakan jalanya manjat dan kami tidak kuat mengowes sepeda, takut bodhol juga sepedane, anu pada nyilih sepedane wong liya juga kae  bocah 2 wkwkwk. Kami sempat mampir ke wrung untuk istirahat dan membeli logistik penghilang dahaga serta balsem untuk teman saya agar otot kembali lega hehe. View/pemandangan kota purwokerto dari atas desa windujaya juga sangat menakjubkan apalagi kalo difoto menggunakan kamera DSLR syang hanya menggunakan kamera digital biasa, dslr yang bagus 15 jUta keatas yang top 45 Juta keatas (weleh2..bisa nggo tuku montor karo mobil kuwe)...


(Pemandangan kota purwokerto dilihat dari desa Windujaya)
          Dari tempat pengambilan view kota purwoketo, ternyata curug gombalng masih jauh kurang lebih masih 3 kiloan, manjat lagi, padahal sebelumnya kami sempat tanya ya kira-kira di tempat perbatasan windujaya-kali kesur disana kami bertanya pada seseorang beliau mengtakan masih sekitar 5 km lagi, lha padahal kayane kita sudah jalan 3 kiloan dah..
          Saya harus meninggalkan kedua teman saya untuk mencari informasi yang lebih detail dulu, saya sam kawan2 saya diatas dan saya suruh menuju  kesebuah poas ronda yang deket warung, ditunggu-tunggu eh malah pada tuku siomay ya, jan..

(kecapekan pada ngaso disit nang pos rondha)


(Inilah tunggangan kita yang sangat tangguh hehe)
          Karena hari sudah siang dan sudah masuk waktu sholat Dzuhur, kami sholat dulu di sebuah mushola kecil, tidak jauh dari poas ronda tersebut. Seusai Sholat kami sempat berdiskusi, apakah sebaiknya kita balik, dan menyerah begitu saja, tetapi karena sudah sejauh ini dan sifat Putus Asa dilarang oleh Agama Islam, maka kami pun lanjutkan pencarian!!!
          Sepanjang jalan kami sempat menemui beberapa anak-anak kecil yang sedang bermain dan hendak mengaji, mereka mengerubungi kami, jan, jadi berasa aris.. wkwkw. hal itu mengingatkan saya pada sahabat-sahabat kecil di masa-masa KKN bulan Januari-Februari 2013 lalu, yang jauh Di Desa Tanalum sana...
          Dan....
          Setelah lama kami berjalan menelusuri jalan aspal yang menanjak dan berliku, Akhirnya kami sampai di hutan bumper, jalan terakhir menuju Curug Gomblang yang berupa makadam alias batu yang ditancapkan kedalam tanah..

(Hutan Bumper awal menuju gomblang)
          Setelah bertanya kepada beberapa pencari sadapan getah pinus, akhirnya kami ditunjukan ke arah jalan yang benar. Diajaln menuju kecurug kami sempat menemui kawan kerbau yang hampir menyerudug kami, Alhamdulillah ada sang bapak penggembala, sehingga kerbau-kerbau itu manut. Kami ditunjukan kearah curug Gomblang, dan kami bertnaya kira-kira masih beberpa menit dari tembap kerbau?, ternyata masih 15 menitan lagi.


( Tempat dimana kami hampir berpapasan dengan kawanan kerbau)
          Bapak penggembala kerbau adalah manusia terakhir yang kami temui sebelum mencapai curug. Disepanjang perjalanan kami memegang sebilah tongkat, mencegah keungkinan yang terjadi, disana kami sudah benar-benar pasrah kepada Allah, karena benar-benar hutan (meski bukan belantara), jauh dari pemukiman penduduk dan ketiga dari kami tidak ada yang pernah menembus hutan sebelumnya, dan kurang paham tentang ilmu hutan ,hanya kmi mungkin pernah mengikuti pramuka.. hehehe

(Kondisi jalan hutan menuju curug)
          Alhamdulillah berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa serta didorong oleh keinginan luhur.. (lho kaya pembukaan UUD 45) hehe.. Kami tiba di space area/tempat parkir sebelum menuju turun ke curug. Setelah mengunci sepeda kami langsung mencari jalan menuju curug. Sebelumnya kami sempat salah memilih jalan, yakni jlan menanjak kerarah kanan dari parkiran. Hingga pada akhirnya kami temukan jalan yang tepat. Kurang lebih kami berjalan turun 10 menit, akhirnya Subhanalloh.. Pemandangan yang menakjubkan dari Allah Sang Maha Pencipta dan maha Pembuat Rupa..
Inilah curug Gomblang..






(Curug Gomblang good view Subhanalloh)
          Rasanya saat itu perasaan capek, lelah, dan harapan terbayar semuanya dengan pemandangan yang sangat indah dan manakjubkan curug Gomblang.. Setealh samapi bawah curug kami sempat foto-foto sebentar dan istirahat juga. Ini foto-foto narsis.. hehe





(Foto-foto keran kita di Gomblang nih.. wkwkwkw)
          Dalam benak saya terpikir, mengapa curug sebagus ini belum dikelola oleh pemerintah Banyumas, padahal sangatlah potensial, namun saya juga sempat berpikir, sepertinya medan yang cukup sulit dan jauh serta dapat menggangu kelestarian hutan, mungkin hal itulah yang menjadi pertimbangan pemerintah Banyumas.. Curug ini sebenarnya sudah banyak dikunjungi oleh orang-orang, terutam merak yang sedang melakukan kegiatan perkemahan dihutan bumper tadi..



(Gomblang oh Gomblang curug yang menawan)
          Berhubung saya mencapai lokasi sudah telampau sore, sekitar jam 14.30an, kami hanya sebentar disana, dan kami melajutkan perjalanan pulang. Kami masih bertemu kembali dan disapa oleh beberapa anak-anak kecil yang tadi hendak mengaji ketika kami perjalanan berangkat. Saat perjalan pulang kami sempat mampir sholat asar di musholla keci tadi waktu kami sholat dzuhur. Perjalaln pulang lebih cepat dari pada berangkat, ya iyalah, karena menurun juga hehe, tapi kaki kami pegal juga karena haru ikut mengerem dan membantu rem sepeda. Sepulang dari curug, kami mampir ke mie ayam karang nangka dan mapir kerumah kawan saya nofri dan disuguhi medang..
Sesampai di rumah kira-kira menjelang maghrib jam 17.30an.
Perjalanan ini merupakan awal pencarian dan perjalanan serta kisah petualangan ke curug-curug selanjutnya.. hehe
Terimakasih Ya Allah telah menjadikan perjalanan ini menjadi suatu kisah di hidup saya, semoga dengan perjalanan ini semakin mengutakan iman saya dan saudara-saudara kan kebesaran kan karunia Allah SWT..
Terimakasih kawan-kawan seperjuangan, semoga keringat dan darahkita tidak sia-sia dalam perjalanan mengagumi kebesaran dan keindahan alam semesta-Nya..
Perjalanan ini sangatlah mengesankan, semoga jadi cerita indah di masa yang akan datang..
Sekian..
Wassalam..
by;

7 komentar:

  1. wihiiiiii...keren jg nih pak gesit

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas kunjungannya..
    kapan ya kawan-kawan ITP 2009 bisa kumpul dan berpetualang lagi bersam-sama..(ngarep.. hehe)

    BalasHapus
  3. mohon di ralat :
    Curug Gomblang masuk hutan pangkuan LMDH Wana Lestari desa Baseh (Grumbul Buaran) Kec. Kedungbanteng Banyumas tepatnya di Petak 52e LMDH Wana Lestari Desa Baseh. (makasih koreksinya)

    BalasHapus
  4. air terjun gomblang secara geografis terletak pada areal hutan pangkuan Desa Baseh Kemamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas.

    BalasHapus
  5. Mantap gan

    https://www.youtube.com/watch?v=THrzYU6elRI

    BalasHapus